hhhcbskjcbjkcbjkcb
Read more ...
Blog Agung Maulana
Lacak Kiriman Barang
Breaking News
Kamis, 20 Oktober 2016
Kamis, 05 Mei 2016
Aries
4. Aries – Domba Jantan
(21 Maret – 19 April)
Agresif, Energik, Impulsif, Berjiwa Pemimpin, Tidak Sabaran, Egois, Cepat Emosi
Nomor Keberuntungan: 2,5,11,34,47
Aroma Keberuntungan: Lada Hitam, Cengkeh, Ketumbar, Kemtumbar, Kemenyan, Jahe, Pohon Cemara, Kayu-kayuan.
Planet Yang Mengitari: Mars
Bunga Keberuntungan: Bunga Daisy
Warna Keberuntungan: Merah
Batu Keberuntungan: Batu Delima
Elemen Keberuntungan: Api
Pasangan Serasi: Sagittarius
Aries adalah simbol sebuah permulaan baru.
Orang Aries menjadi pemimpin zodiak-zodiak lainnya, agresif dan penuh kreativitas yang memungkinkan mereka untuk berinisiatif dalam mengadakan perubahan.
Selayaknya domba jantan, mereka selalu bertindak cepat tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.
Mereka lebih senang mencari penghargaan daripada kekayaan dan biasanya lebih suka berbicara terus terang daripada berbasa-basi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Kebanyakan dari mereka sukses berkat sikap mereka yang pantang menyerah.
Aries merupakan orang yang penuh energi, pandai beradaptasi dan cepat belajar.
Mereka memiliki banyak ide-ide cemerlang dan berambisis tinggi. Keras kepala, antusisas dan penuh orientasi.
Bila mereka ingin sesuatu, tidak ada yang dapat menghalanginya. Mereka siap mengambil tindakan tanpa memikirkan resiko yang dapat mencelakakan diri mereka sendiri.
Aries bukan seorang pengikut yang baik.
Mereka memiliki semua kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang baik,
namun sikapnya yang suka memerintah membuat orang menjauhi dirinya.
*Yang Anda sukai: Orang
yang tulus, kebebasan, kesibukan, tertawa terhadap lelucon dan film seram
(kadang-kadang).
*Yang tidak Anda sukai:
Gosip, rekan yang gampang berubah mood, dipandang remeh, dan Anda sangat benci
kebohongan.
Kemampuan terbaik Anda:
Memimpin kelompok, mendorong diri anda sendiri sampai batas, dan membuat
keputusan yang rumit.
*Diri Anda yang dalam :
Anda adalah orang yang sensitif dan lembut, dengan keinginan besar untuk hidup
dan mencintai. Anda bermimpi untuk memiliki sekelompok teman, lingkungan yang
menyenangkan dan liburan yang penuh petualangan liar.
*Karir Anda : Pilihlah
pekerjaan di penerbitan, dunia hiburan, atau dakilah tangga menuju puncak
pimpinan. Dimanapun anda bertugas untuk menangani proyek yang menarik dan
menantang.
*Busana : Pakaian ketat
dengan warna yang menyala (terutama merah) akan nampak indah pada diri anda –
begitu juga pakaian sporty atau apapun yang lagi ngetrend. Baju yang mengembang
dan kecewekan tidak akan cocok untuk gaya anda.
*Sebagai teman : Tipe
yang ramah dan fokus, anda ingin semua orang bahagia. Anda tidak tahan dengan
ketidak jujuran atau orang yang membicarakan anda dibelakang anda, dan anda
tidak malu mengkonfrontasi mereka jika mereka membicarakan anda seperti itu.
*Sebagai pacar (cewek) :
Anda memimpin hubungan, menggoda pacar Anda dengan ciuman penuh gelora dan
terkadang meremas pantat cowok Anda dengan sembunyi-sembunyi. Jika dia memang
menginginkan Anda, maka ia akan membalas dengan kencan hot dan berbagai hadiah.
*Jika cowok Anda Aries :
Ia tidak suka selalu ‘ada’, jadi terkadang biarkanlah ia bebas dan
berpura-puralah bahwa pada saat itu ia memang benar-benar bebas. Puji dia
dengan mengatakan bahwa ia cerdas, hebat, dan menarik, dan ia akan memakan
semua pujian itu. Tetapi berhati-hatilah dengan emosinya, ia akan sangat
mengerikan jika marah. Bermainlah dengan tenang sampai ia ikut mendingin dan
tunggu sampai ia meminta maaf. Pasti dia yang salah kan?
Menebak Karakter Melalui Zodiak
Cancer – Kepiting
(22 Juni – Juli 22)
Suasana Hati Tidak Menentu, Sentimentil, Setia, Penuh Perhatian, Sulit Memaafkan, Memiliki Daya Ingat Yang Kuat
Nomor Keberuntungan: 5, 7, 16, 23, 28, 41
Aroma Keberuntungan: Bunga Melati, Lemon, Mawar, Lily, Kismis
Planet Yang Mengitari: Bulan
Bunga Keberuntungan: Bunga Lily, Mawar Putih.
Warna Keberuntungan: Putih
Batu Keberuntungan: Batu Bulan, Mutiara
Elemen Keberuntungan: Air
Pasangan Serasi: Capricorn
Cancer adalah pribadi yang penuh emosi, sensitif.
Selayaknya kepiting mereka sangat protektif dan memiliki pertahanan diri yang tinggi.
Mereka takut pada cemoohan, dan akan bekerja dengan diam-diam dibelakang layar untuk mendapatkan apa yang telah mereka rencanakan.
Mereka tidak mau mengambil resiko dalam hidupnya dan selalu konsisten membayar hutang mereka.
Cancer sangat mendambakan kerapian dan kebersihan.
Cancer sangat simpatik terhadap orang lain oleh karena itu sulit mengerti seperti apa sebenarnya pribadi mereka.
Cancer memiliki intuisi yang kuat dan dapat mengetahui pikiran-pikiran dan perasaan yang ada pada orang-orang yang dijumpai. Mereka bisa menjadi sangat agresif jika seseorang menantang mereka, maka dari itu jangan main-main dengan kepiting kecuali kamu siap untuk dicapit oleh mereka.
Asmara para Cancer: Zodiak ini tertarik pada kecantikan, namun demikian mereka juga mendambakan kecerdasan didalam kecantikan, karena mereka menawarkan kasih sayang, kesetiaan, dan pesona intelektualitas, mereka menyukai pasangan yang memiliki kriteria tersebut. Bila mereka telah jatuh hati padamu, mereka tidak akan pernah melepaskanmu. Mereka senantiasa melindungimu dan selalu memberikan rasa aman dan nyaman. Mereka akan selalu melakukan apapun bagi pasangannya.
Asmara para Aries: Hal ini terlihat jelas apabila para Aries sedang jatuh cinta.
Mereka akan mengejar apa yang mereka inginkan sampai dapat.
Apabila ini terjadi pada kalian, berhati-hatilah. Aries tidak pernah mau menerima jawaban tidak.
Sayangnya, jika kamu tidak bisa mengikuti jalan hidupnya, mereka akan meninggalkanmu dan berpindah ke lain hati.
*Yang Anda sukai :
Menghabiskan waktu dirumah, berkumpul bersama keluarga, membuat pizza bersama
teman-teman, dan mendengarkan musik lembut.
*Yang tidak Anda sukai :
Film keras, orang yang meneriaki Anda, dan dikecewakan oleh orang yang Anda
sayangi.
*Kemampuan terbaik Anda
: Memuji orang lain, menjadi pendengar yang baik, dan menjadi rekan yang
dipercaya dan setia
*Diri Anda yang dalam :
Anda ingin ketenangan lebih dari segalanya. Rumah sangatlah penting untuk Anda
dan jika ada permasahalan keluarga, Anda akan mudah putus asa.
*Karir Anda : Menjadi
musisi, jurnalis, dekorator interior, ataupun chef.
*Busana : Orang Cancer
cenderung memiliki selera sederhana: baju longgar dengan kain natural dan warna
gelap. Anda lebih menyukai baju yang tidak repot dipakai, tetapi tidak berarti
Anda tidak suka untuk membuatnya tampak glamor, terutama ketika mood Anda
sedang pas.
*Sebagai teman : Anda
adalah orang yang lembut yang mungkin akan sangat posesif kepada teman Anda.
Jika seseorang membuat Anda kecewa, anda mungkin akan ngambek selama
berhari-hari. Tetapi jika Anda merasa aman, maka pribadi Anda yang murah hari
akan segera mengambil alih, dan teman Anda akan dimanjakan habis-habisan.
*Sebagai pacar (cewek) :
Anda sensitif dan mudah sekali berubah mood, maka Anda akan sangat menikmati
godaan dan ciuman untuk membuat anda selalu bahagia. Anda cukup tertutup, dan
Anda pertama kali sering malu untuk mengungkap perasaan Anda, tetapi sekali
Anda berhasil di’panas’kan, maka cowok Anda akan tahu segalanya mengenai Anda.
*Jika cowok Anda Cancer
: Hati-hati. Ia memiliki hati yang ultra-lembut yang gampang patah. Ia bukan
tipe orang yang suka berpetualangan seru, ia menikmati waktu bersama Anda dan
akan sedikit menempel pada anda ketika anda ingin bertualang sendiri.
Menebak Karakter Dengan Zodiak
Aquarius – Pembawa air
(21 Januari – 19 Februari)
Tenang, Obyektif (Tidak Memihak), Jenius, Penuh Ide, Cepat Mengerti
Nomor Keberuntungan: 8, 14, 29, 35, 40, 47
Aroma Keberuntungan: Lavender, Lemon, Kayu Pinus
Planet Yang Mengitari: Uranus
Bunga Keberuntungan: Bunga Narsis, Bunga Pansy
Warna Keberuntungan: Hijau, Kuning Muda
Batu Keberuntungan: Batu Permata Berwarna Hijau Lumut
Elemen Keberuntungan: Udara
Pasangan Serasi: Leo
Para Aquarius bersifat progresif, inovatif dan penuh gagasan.
Individu ini sangat progresif dalam cara berpikir, cenderung individualistik dan enggan mengikuti keramaian.
Walaupun pada dasarnya mereka tidak antusias untuk menjadi pemimpin, beberapa diantaranya berhasil menjadi pemimpin.
Sikapnya eksentrik, penuh keyakinan, namun keras kepala.
Mereka cenderung bersikap adil.
Dalam bekerja selalu penuh keseriusan, walaupun dari luar mereka nampak tenang, namun di dalam hatinya mereka sangat takut dan gugup.
Aquarius suka barang-barang mewah, namun tidak serakah.
Mereka tidak menyukai adat istiadat dan peraturan-peraturan kuno dalam keluarganya dan cenderung melanggar peraturan.
Mereka suka mengikuti kata hatinya bila menyangkut masalah perasaan.
Mereka cenderung menyakiti dirinya sendiri daripada menyakiti orang lain.
Aquarius dapat menyelesaikan masalah karena mereka mampu keluar dari dilema.
Mereka peduli pada hal-hal besar dan sangat manusiawi.
Aquarius pribadi yang senang menyendiri, perlu banyak waktu untuk mengenal mereka karena mereka hanya membuka diri pada orang yang mereka percaya, hormati dan cintai
Asmara para Aquarius: Kaum Aquarius tertarik pada pasangan yang memiliki kepandaian.
Mereka senang mencoba termasuk mencoba hal baru dalam hal percintaan dan romantisme.
Kaum Aquarius kadnag bersikap dingin dan acuh namun dibalik semuanya itu dia sangat pasangan yang penuh kasih yang selalu mencoba hal baru dan lain dari yang biasanya.
Mereka cenderung perhatian dan setia bila kamu mulai mengenal Cancer.
Mereka berjiwa patriot dan sangat melindungi semua yang mereka sayangi.
Mereka sangat membanggakan lingkungan tempat tinggalnya dan senang mengundang teman-temannya berkunjung di rumahnya.
Kegemarannya mengumpulkan barang-barang membuat orang menjulukinya gudang tikus.
Mereka memiliki ingatan yang luar biasa dan akan selalu mengingatkanmu akan hal-hal yang telah kamu lakukan di masa yang lalu, terutama hal-hal yang ingin kamu lupakan.
Para cancer merupakan orang yang penuh kasih, setia dan penuh welas asih. Kebutuhannya untuk mendapatkan rasa aman dan keseimbangan dalam hidup sangat didambakan.
*Yang Anda sukai :
Melawan aturan, membagikan ide baru dan mencoba berbagai gaya rambut baru yang
‘gila’
*Yang tidak Anda sukai :
Terjebak dalam rutinitas, penyiksaan hewan, dan polusi pada planet ini.
*Kemampuan terbaik Anda
: Menemukan hal baru dan mencari ide brilian untuk membuat dunia menjadi lebih
baik
*Diri Anda yang dalam :
Anda sangat peduli terhadap planet Anda dan semua orang didalamnya. Keinginan
terbesar Anda adalah untuk memerangi kemiskinan, perang dan polusi. Jika orang
lain bisa melakukannya, maka Andapun bisa.
*Karir Anda : Penemu,
jurnalis TV, refleksologis, dan ahli komputer.
*Busana : Anda seorang
yang individual, namun gaya. Anda suka pakaian etnis dan mencintai warna cerah
(terutama biru dan torquise). Anda sering memakai warna cemerlang, sehingga
orang menertawakan Anda, tetapi beberapa minggu kemudian, mereka meniru Anda.
*Sebagai teman : Anda
akan melintasi api dan menelan kaki kodok untuk teman Anda. Menjadi teman yang
baik adalah kemampuan Andayang terbaik dan walaupun mereka pikir Anda sedikit
gampang marah, mereka menyukai anda karena anda sangat manis dan pribadi paling
menyenangkan di planet ini.
*Sebagai pacar (cewek) :
Anda menginginkan seorang cowok sebagai teman dekat, jadi Anda akan mencari
seseorang yang dapat selalu bersama dan juga pandai mencium. Kebebasan
sangatlah penting bagi Anda, jadi cowok yang selalu menempel atau selalu ingin
perhatian 24 jam penuh tidak akan bisa lama berhubungan dengan Anda.
*Jika cowok Anda
Aquarius : Cowok semacam ini sangat peduli akan lingkungan, orang miskin, dan
keadaan dunia. Ia orang yang baik, sedikit konyol, maka jangan berharap Anda
akan menerima romansa penuh ciuman.
Sabtu, 22 November 2014
teori bilangan
BAHAN KULIAH
TEORI BILANGAN
(BAGIAN II)
Disampaikan oleh
Abdul Jabar

STKIP PGRI BANJARMASIN
JURUSAN/PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEPTEMBER 2011
BAB 5
KONSEP DASAR
KONGRUENSI
Uraian
Kongruensi
merupakan bahasa teori bilangan karena pembahasan teori bilangan bertumpu
kongruensi. Bahasa kongruensi ini diperkenalkan dan dikembangkan oleh Karl
Friedrich Gauss, matematisi paling
terkenal dalam sejarah, pada awal abad sembilan belas, sehingga sering
disebut sebagai Pangeran Matematisi (The
Prince of Mathematici-
ans). Meskipun Gauss tercatat karena
temuan-temuannya di dalam geometri, aljabar, analisis, astronomi, dan fisika
matematika, ia mempunyai minat khusus di dalam teori bilangan dan mengatakan
bahwa “mathematics is the queen of
sciences, and the theory of numbers is the queen of mathematics” . Gauss
merintis untuk meletakkan teori bilangan modern di dalam bukunya Disquistiones Arithmeticae pada tahun
1801.
Secara tidak langsung kongruensi sudah dibahas sebagai bahan matematika
di sekolah dalam bentuk bilangan jam atau bilangan bersisa. Peragaan dengan
menggunakan tiruan jam dipandang bermanfaat karena peserta didik akan langsung
praktek untuk lebih mengenal adanya system bilangan yang berbeda yaitu system bilangan
bilangan jam, misalnya bilangan jam
duaan, tigaan, empatan, limaan, enaman, dan seterusnya.
Kemudian, kita telah mengetahui bahwa bilangan-bilangan bulat lebih dari
4 dapat di “reduksi” menjadi 0, 1, 2, 3, atau 4 dengan cara menyatakan sisanya
jika bilangan itu dibagi dengan 5, misalnya 13 dapat direduksi menjadi 3 karena
13 dibagi 5 bersisa 3, 50 dapat direduksi menjadi 0 karena 50 dibagi 5 bersisa
0, dan dalam bahasa kongruensi dapat dinyatakan sebagai 13 ≡ 3 (mod 5) dan 50 ≡ 0 (mod 5).
Definisi 5.1
Ditentukan
p,q,m adalah bilangan-bilangan bulat dan m
0. p disebut
kongruen dengan q modulo m, ditulis p ≡ q (mod m) jika dan
hanya jika m │ p - q .



Contoh 5.1
10 ≡ 6 (mod
2) sebab 2 │ 10 – 6 atau 2 │ 4
13 ≡ -5 (mod
9) sebab 9 │ 13 – (-5) atau 9 │ 18
107 ≡ 2 (mod
15) sebab 15 │ (107 – 2) atau 15 │ 105
Teorema 5.1
Jika p dan q
adalah bilangan-bilangan bulat, maka p ≡ q (mod m) jika dan hanya jika ada
bilangan bulat t sehingga p = q + tm
Bukti :
Jika p ≡ q (mod m), maka m │ p – q . Ini
berarti bahwa $ tÃŽ Z ' tm = p – q, atau p = q + tm. Sebaliknya,
jika ada suatu bilangan bulat t yang
memenuhi p = q + tm, maka dapat ditentukan bahwa tm = p – q,
dengan demikian m │ p – q , dan
akibatnya berlaku p ≡ q (mod m).
Contoh 5.2
23 ≡ -17
(mod 8) dan 23 = -17 + 5.8
Teorema 5.2
Ditentukan m
adalah suatu bilangan bulat positif.
Kongruensi
modulo m memenuhi sifat-sifat berikut :
(a) Sifat Refleksif.
Jika p adalah suatu bilangan bulat, maka p ≡
p (mod m)
(b) Sifat Simetris.
Jika p dan q adalah bilangan-bilangan bulat
sedemikian hingga p ≡ q (mod m),maka p ≡ q (mod m)
(c)
Sifat
Transitif.
Jika p, q, dan r adalah bilangan-bilangan
bulat sedemikian hingga p ≡ q (mod m) dan q ≡ r (mod m), maka p ≡ r (mod m)
Bukti :
(a) Kita tahu bahwa m │ 0, atau m │ p – p ,
berarti p ≡ q (mod m)
(b) Jika p ≡ q (mod m), maka m | p – q, dan
menurut definisi keterbagian, ada suatu bilangan bulat t sehingga tm = p – q, atau (-t)m = q – p , berarti m │ q – p. Dengan demikian q ≡ p (mod m)
(c)
Jika p ≡ q
(mod m) dan q ≡ r (mod m) , maka m│p – q dan m│q – r, dan menurut definisi
keterbagian, ada bilangan-bilangan bulat s dan t sehingga sm = p – q dan tm = q – r . Dengan demikian dapat
ditentukan bahwa p – r = (p – q) + (q –
r) = sm + tm = (s + t)m. Jadi m│ p – r , dan akibatnya q ≡ r (mod m)
Contoh 5.3
5 ≡ 5 (mod
7) dan -10 ≡ -10 (mod 15) sebab 7│5 – 5 dan 15│-10 – (-10)
27 ≡ 6 (mod
7) akibatnya 6 ≡ 27 (mod 7) sebab 7│6 –
27 atau 7│(-21)
45 ≡ 21 (mod
3) dan 21 ≡ 9 (mod 3), maka 45 ≡ 9 (mod 3) sebab 3│45 – 9 atau 3│36
Teorema 5.3
Jika p, q, r, dan m ÃŽ Z dan
m > 0 '
p ≡ q (mod m) , maka :
(a) p + r ≡
q + r (mod m)
(b) p – r ≡
q – r (mod m)
(c) pr ≡ qr
(mod m)
Bukti :
(a) Diket
p ≡ q (mod m), maka m│p – q . Selanjutnya dapat
ditentukan bahwa p – q = (p + r)
– (q + r) , berarti m│p – q berakibat m │ (p + r) – (q + r). Dengan demikian p + r
≡ q + r (mod m).
(b) Kerjakan,
ingat bahwa p – q = (p – r) – (q – r) .
(c) Diketahui p ≡ q (mod m), maka m│ p – q , & menurut
teorema keterbagian, m │ r(p – q)
untuk sebarang bilangan bulat r, dengan demikian m │ pr – qr. Jadi pr │qr (mod
m) .
Contoh 5.4
43│7 (mod 6)
, maka 43 +5│ 7 + 5 (mod 6) atau 48│12 (mod 6)
27 │6 (mod
7) , maka 27 – 4 │6 – 4 (mod 7) atau 23│ 2 (mod 7)
35│3 (mod 8)
, maka 35.4│5.4 (mod 8) atau 140│12 (mod 8)
Contoh 5.5

Teorema 5.4
Jika p, q, r, s, m adalah
bilangan-bilangan bulat dan m
> 0 sedemikian hingga p ≡ q (mod m) dan r ≡ s (mod m) , maka :
(a) p + r ≡ q + s (mod m)
(b) p – r ≡ q – s (mod m)
(c) pr
≡ qs (mod m)
Bukti :
(a) p ≡
q (mod m) dan r ≡ s (mod m), maka m│ p – q dan m│ r – s , maka tentu ada
bilangan bulat t dan u sehingga tm = p – q &
um = r – s , dan (p + r) – (q + s) = tm – um = m(t – u). Dengan demikian
m│(p + r) – (q + s), atau p + r ≡ q + s (mod m).
(b) Kerjakan, perhatikan bahwa (p – r) – (q – s) = (p – q) – (r – s)
(c) p ≡ q (mod m) dan r ≡ s (mod m), maka m│ p – q dan m│ r – s , maka
tentu ada bilangan-bilangan bulat t dan
u sehingga tm = p – q dan um
= r – s , dan pr – qs = pr – qr + qr – qs = r(p – q) + q(r – s) = rtm + qum = m
(rt + qu).
Dengan demikian m │ pr – qs , atau pr ≡ qs
(mod m)
Contoh 5.6
36 ≡ 8(mod 7) dan 53 ≡ 4 (mod 7), maka 36 + 53 ≡ 8
+ 4 (mod 7) atau 89 ≡ 12 (mod 7)
72 ≡7 (mod 5) dan 43 ≡ 3 (mod 5), maka 72 – 43
≡ 7 – 3 (mod 5) atau 29 ≡ 4 (mod 5)
15 ≡ 3 (mod
4) dan 23 ≡ 7 (mod 4) maka 15.23 ≡ 5.7 (mod 4) atau 345 ≡ 21 (mod 4)
Teorema 5.5
(a) Jika p ≡
q (mod m), maka pr ≡ qr (mod mr)
(b) Jika p ≡
q (mod m) dan d│m , maka p ≡ q (mod d)
Bukti :
(a) p ≡ q (mod m), maka sesuai definisi 5.1,
m│p – q , dan menurut teorema 3.8 dapat ditentukan bahwa rm│r(p – q) atau mr│pr – qr ,
dan berdasarkan definisi 5.1 dapat ditentukan bahwa pr ≡ qr (mod mr)
(b) p ≡ q (mod m), maka sesuai definisi 5.1, m│p –
q . Berdasarkan teorema 3.2, d│m dan m│p – q berakibat d│p – q, dan
sesuai dengan definisi 5.1, p ≡ q
(mod d)
Teorema 5.6
Diketahui
bilangan-bilangan bulat a, p, q, m, dan m > 0.
(a) ap ≡ aq
(mod m) jika dan hanya jika p ≡ q (mod m/(a,m))
(b) p ≡ q
(mod m
) dan p ≡ q
(mod m
) jika dan hanya jika p ≡ q (mod [m
, m
])




Bukti :
(a) (
)

ap ≡ aq (mod m), maka sesuai definisi 5.1,
m│ap – aq, dan sesuai def 3.1 ap – aq = tm untuk suatu t
Z, berarti a(p
– q) = tm. Karena (a,m)│a dan (a,m)│ m,
maka (a/(a,m))(p – q) = (m/(a,m))t, dan sesuai dengan def 3.1, dapat ditentukan
bahwa (m/(a,m))│(a/(a,m)(p – q).

Menurut teorema 3.14, (m/(a,m), a/(a,m)) = 1,
dan menurut teorema 3.15, dari (m/(a,m),a/(a,m))
= 1 dan (m/(a,m))│(a/(a,m))(p – q)
berakibat (m/(a,m))│(p – q).
Jadi menurut definisi 5.1, p ≡ q (mod
m/(a,m)) .
(
)

p ≡ q (mod m/(a,m)), maka menurut teorema
5.5(a), ap ≡ aq (mod am/(a,m)).
Selanjutnya, karena m │am/(a,m), dan ap ≡ aq (mod am/(a,m)), maka
berdasarkan pada teorema 5.5 (b)
, ap ≡ aq (mod m).
(b) Buktikan !
Contoh 5.7
8p ≡ 8q (mod 6) dan (8,6) = 2, maka p ≡ q (mod 6/2)
atau p ≡ q (mod 3)
12p ≡ 12q (mod 16) dan (12,16) = 4, maka p ≡ q (mod
16/4) atau p ≡ q (mod 4)
Contoh 5.8
p ≡ q (mod
6) dan p ≡ q (mod 8), maka p ≡ q (mod [6,8]) atau p ≡ q (mod 24)
p ≡ q (mod
16) dan p ≡ q (mod 24), maka p ≡ q (mod [16,24]) atau p ≡ q (mod 48)
Tugas dan Latihan
Tugas
Bacalah
suatu buku teori bilangan, dan carilah teorema-teorema yang belum dibuktikan.
Selanjutnya buktikan bahwa :
1. Jika p, q, t, dan m adalah bilangan-bilangan bulat sedemikian
hingga t > 0, m > 0 dan p ≡ q (mod m), maka p
≡ q
(mod m)


2. Jika p, q
Z dan m
, m
, …, m
Z
sedemikian hingga p ≡ q (mod m
), p ≡ q (mod m
), …, dan p ≡ q
(mod m
) , maka p ≡ q (mod [m
, m
, …, m
])












Latihan
1. Diketahui p, q, m adalah bilangan bulat dan m
> 0 sedemikian hingga p ≡ q (mod m)
Buktikan : (p,m) = (q,m)
2.
Buktikan
(a) jika p adalah suatu bilangan genap,
maka p
≡ 0 (mod 4)

(b) jika p adalah suatu bilangan ganjil, maka
p
≡ 1 (mod 4)

3.
Buktikan
jika p adalah suatu bilangan ganjil, maka p
≡ 1 (mod 8)

4.
Carilah sisa
positif terkecil dari 1! + 2! + … + 100!
(a) modulo 2
(b) modulo 12
5.
Tunjukkan
bahwa jika n adalah suatu bilangan genap
positif, maka:
1 + 2 + 3 + … + (n + 1) ≡ 0 (mod n)
Bagaimana jika n adalah suatu bilangan ganjil
positif ?
6.
Dengan menggunakan
induksi matematika, tunjukkan bahwa 4
≡ 1 + 3n (mod 9) jika n adalah suatu bilangan bulat positif.

BAB 6
SISTEM RESIDU
Uraian
Sistem
residu merupakan topik yang memberikan dasar untuk mengembangkan pembahasan menuju
teorema Euler, dan pada bagian lain terkait dengan fungsi-fungsi khas (special
functions) dalam teori bilangan.
Bagian-bagian dari system residu meliputi system residu yang lengkap dan
system residu yang tereduksi. Sebagai suatu system, system residu mempunyai
sifat-sifat khusus yang terkait dengan bagaimana membuat system residu, atau
mencari contoh yang memenuhi syarat tertentu.
Definisi 6.1
Suatu
himpunan {x
, x
, … , x
} disebut suatu
system residu lengkap
modulo m jika dan hanya jika
untuk setiap y dengan
0 ≤ y < m , ada satu dan
hanya satu x
dengan 1 ≤ i
< m , sedemikian hingga y ≡ x
(mod m) atau x
≡ y (mod m).






Perhatikan bahwa indeks dari x yang terakhir
adalah m, dan hal ini menunjukkan bahwa banyaknya unsur dalam suatu system
residu lengkap modulo m adalah m. Dengan demikian, jika ada suatu himpunan yang
banyaknya unsur kurang dari m atau lebih dari m , maka himpunan itu tentu bukan
merupakan suatu system residu lengkap modulo m.
Selanjutnya, karena pasangan-pasangan
kongruensi antara y dan x
adalah tunggal,
maka tidak ada y yang kongruen dengan dua unsur x yang berbeda,
misalnya x
dan x
, dan tidak ada
x
yang kongruen
dengan dua nilai y. Dengan demikian,
tidak ada dua unsur x yang berbeda dan kongruen, artinya x
tidak kongruen x
modulo m jika i
j.







Contoh 6.1
1. Himpunan A = {6, 7, 8, 9} bukan
merupakan system residu
lengkap modulo 5 sebab banyaknya unsur A kurang dari 5
2. Himpunan A = {6, 7, 8, 9, 10} adalah suatu system residu lengkap
modulo 5 sebab untuk setiap y
dengan dengan 0 ≤ y < 5 , ada satu
dan hanya satu x
dengan 1 ≤ i < 5
sedemikian hingga y ≡ x
(mod 5) atau x
≡ y (mod 5).



Nilai-nilai y yang memenuhi 0 ≤ y < 5 , adalah y = 0, y = 1, y = 2, y = 3, y = 4, atau y = 5 . Jika kita selidiki, maka kita
peroleh bahwa :
10 ≡ 0 (mod 5) 8 ≡ 3 (mod m) 6 ≡ 1 (mod m)
9
≡ 4 (mod 5) 7 ≡ 2 (mod m)
Dengan
demikian untuk setiap y
dengan y = 0, 2, 3, 4, 5 , ada satu dan hanya satu x
dengan x
= 6, 7, 8, 9, 10 , sedemikian hingga x
≡ y (mod m). Jadi A adalah suatu sistem residu lengkap
modulo 5.



3. Himpunan B = {4, 25, 82, 107} adalah suatu system residu
lengkap modulo 4 sebab untuk setiap y
dengan 0 ≤ y < 4 , ada satu
dan hanya satu x
dengan 1 ≤ i < 4 sedemikian hingga y ≡ x
(mod 4) atau x
≡ y (mod 4).



4
≡ 0 (mod 4)
82 ≡ 2 (mod 4)
25 ≡ 1 (mod 4) 107 ≡ 3 (mod 4)
4. Himpunan C = {-33, -13, 14, 59, 32, 48, 12} adalah suatu system
residu lengkap modulo 7 sebab untuk setiap y
dengan 0 ≤ y < 7 , ada
satu dan hanya
satu x
dengan 1 ≤ i
< 7 sedemikian hingga y ≡ x
(mod 7) atau x
≡ y (mod 7).



-33 ≡ 0 (mod 7) 59 ≡ 3 (mod 7) 8 ≡ 1 (mod 7)
-13 ≡ 0 (mod 7) 32 ≡ 3 (mod 7) 12 ≡ 1 (mod 7)
14 ≡ 0 (mod 7)
5. Himpunan D = {10, -5, 27} adalah bukan suatu system residu lengkap
modulo 3 sebab Untuk suatu y = 1 dengan
0 ≤ y < 3 , ada lebih dari satu x
(yaitu 10 dan -5)
sehingga

10 ≡ 1 (mod 3) -5 ≡ 1 (mod 3)
6. Algoritma pembagian menunjukkan bahwa himpunan
bilangan bulat 0, 1, … , m – 1 merupakan suatu system residu lengkap
modulo m, dan disebut sebagai residu non
negatif terkecil modulo m.
Definisi 6.2
Suatu
himpunan bilangan bulat {x
, x
, … , x
} disebut suatu system residu tereduksi modulo m jika
dan hanya jika :



(a) (x
, m) = 1 , 1 ≤
i < k





(c) Jika
(y,m) = 1, maka y ≡ x
(mod m) untuk suatu i = 1, 2, … , k

Contoh 6.2
1. Himpunan
{1,5} adalah suatu system residu tereduksi modulo 6 sebab :
(a) (1,6) = 1 dan (5,6) = 1

2. Himpunan
{17, 91} adalah suatu system residu tereduksi modulo 6 sebab :
(a) (17,6) = 1 dan (91, 6) = 1

Suatu system residu tereduksi modulo m dapat
diperoleh dari system residu lengkap modulo m dengan membuang unsur-unsur yang
tidak relative prima dengan m. Hal
ini dapat dilakukan karena {0, 1, 2, … , m – 1 } adalah suatu system
residu yang lengkap modulo m karena
untuk setiap y dengan
y = 0, 1, 2, …, m – 1, ada satu dan hanya satu x
= 0, 1, 2, …, m–1 sehingga y ≡ x
(mod m) . Keadaan y ≡ x
(mod m) selalu dapat terjadi dengan memilih y = 0 dan x
= 0, y = 1 dan x
= 1, … , y = m – 1 dan x
= m – 1 .






Karena unsur-unsur {0, 1, 2, … , m – 1}
memenuhi tidak ada sepasang yang kongruen, maka setelah unsur-unsur yang tidak
relative prima dengan m dibuang, yang tertinggal adalah unsur-unsur yang
relative prima dengan m dan tidak ada sepasang yang kongruen.
Dengan
demikian unsur-unsur yang tertinggal memenuhi definisi 6.2
Contoh 6.3
1. Himpunan A = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} adalah
suatu sistem residu lengkap modulo 8. Unsur-unsur A
yang tidak relative
prima dengan 8 adalah 0, 2, 4, dan 6 karena
(0,8) = 8
1, (2,8) = 2
1, (4,8) = 4
1, dan (6,8) = 2
1. Misalkan B adalah
himpunan dari unsur-unsur yang tertinggal, maka B = {1, 3, 5, 7}, dan B
merupakan suatu sistem residu tereduksi
modulo 8 karena memenuhi definisi 6.1




2.
Himpunan A =
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19} adalah
suatu system residu lengkap modulo 20. Jika unsur-unsur A yang tidak relative
prima dengan 20 dibuang, yaitu 0, 2, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 14, 15, 16, dan
18 , maka unsur-unsur yang tertinggal adalah 1, 3, 7, 9, 11, 13,
17, dan 19. B = {1, 3, 7, 9, 11, 13, 17, 19} merupakan suatu system residu
tereduksi modulo 20.
Defini 6.3
Ditentukan m
adalah suatu bilangan bulat positif. Banyaknya residu di dalam suatu system
residu tereduksi modulo m disebut fungsi
-Euler dari m, dan dinyatakan dengan
(m).


Contoh 6.4







Perhatikan bahwa himpunan {1,2,3,4} merupakan
suatu system residu tereduksi
modulo 5. Sekarang, coba Anda selidiki, jika masing-masing unsur himpunan
dikalikan dengan suatu bilangan yang relative prima dengan 5, misalnya 2, 3,
atau 4, sehingga diperoleh himpunan yang lain, maka apakah himpunan-himpunan
yang lain tersebut merupakan system-sistem residu yang tereduksi modulo 5 ?
Teorema 6.1
Ditentukan (a,m) = 1. Jika {x
, x
, … , x
} adalah suatu system residu modulo m yang lengkap
atau tereduksi, maka {ax
, ax
, … , ax
} juga merupakan
suatu system residu
modulo m yang lengkap atau tereduksi.






Bukti :
Ditentukan bahwa {x
, x
, … , x
} adalah suatu
system residu modulo
m yang lengkap, maka x
tidak kongruen x
modulo m jika x
x
. Harus dibuktikan bahwa ax
tidak kongruen ax
modulo m jika i
j. Misalkan
dari unsur-unsur {ax
, ax
, … , ax
} terdapat i
j sehingga berlaku hubungan ax
≡ ax
(mod m). Karena (a,m) = 1 dan ax
≡ ax
(mod m), maka menurut teorema 5.6 (a), dapat
ditentukan bahwa x
≡ x
(mod m), bertentangan dengan ketentuan {x1, x2, … , xk}
merupakan suatu system residu lengkap modulo m. Jadi tentu ax
tidak kongruen ax
modulo m.























Selanjutnya buktikan jika {x
, x
, … , x
} adalah suatu
system residu modulo m yang tereduksi.



Contoh 6.5
(a) Himpunan A = {0, 1, 2, 3, 4, 5} adalah
merupakan suatu system residu lengkap modulo 6. Jika masing-masing unsur A dikalikan
dengan 5, yang mana (5,6) = 1, dan setelah dikalikan dimasukkan sebagai
unsur himpunan B, maka dapat ditentukan bahwa B = {0, 5, 10, 15, 20, 25}.
Himpunan B merupakan suatu system residu yang lengkap modulo 6 sebab setiap
unsur B kongruen dengan satu dan hanya satu y
{0, 1, 2, 3, 4,
5}, yaitu :

0
≡ 0 (mod 6) 10 ≡ 4 (mod
6) 20 ≡ 2 (mod 6)
5
≡ 5 (mod 6) 15 ≡ 3 (mod
6) 25 ≡ 1 (mod 6)
(b) Himpunan A = {1, 5, 7, 11} adalah merupakan
suatu system residu tereduksi modulo 12. Jika masing-masing unsur A
dikalikan dengan 17 dengan
(17,12) = 1, dan setelah dikalikan dimasukkan sebagai unsur himpunan B,
maka dapat ditentukan bahwa B = {17, 85, 119, 187}.
Himpunan B merupakan suatu system residu tereduksi modulo 12 sebab setiap unsur
B relative prima dengan 12, dan tidak ada sepasang unsur B yang kongruen, yaitu
:
(17,12) = (85,12) = (119,12)
= (187,12) = 1
17 ≡
85 (mod 12) 17 ≡ 119 (mod
12) 17 ≡ 187 (mod 12)
85 ≡
119 (mod 12) 85 ≡ 187 (mod 12) 119 ≡ 187 (mod 12)
Teorema 6.2 (Teorema Euler)
Jika a, m
Z dan m > 0
sehingga (a,m) = 1, maka a
≡ 1 (mod m)


Bukti :
Misalkan bahwa {x
, x
, … , x
} adalah suatu system residu tereduksi modulo m dengan
unsur-unsur bilangan bulat positif kurang dari m dan relative prima dengan m,
maka menurut teorema 5.7, karena (a,m) = 1, maka {ax
, ax
, … , ax
} juga merupakan suatu system residu tereduksi modulo
m. Dengan demikian, residu-residu positif terkecil dari ax
, ax
, … , ax
adalah bilangan-bilangan bulat yang terdapat pada x
, x
, … , x
dengan urutan
tertentu. Akibatnya kita dapat mengalikan semua suku dari masing-masing system
residu tereduksi, sehingga diperoleh :












ax
, ax
, … , ax
≡ x
, x
, … , x
(mod m)






Dengan demikian dapat ditentukan bahwa :
a
x
. x
… x
≡ x
. x
… x
(mod m)







Selanjutnya, {x
, x
, … , x
} adalah suatu system residu tereduksi modulo m, maka
menurut def 6.2, berlaku (x
, m) = 1. Berdasarkan teorema 3.16, karena (x
, m) = 1, yaitu (x
,m) = ( x
, m) = … (x
, m) = 1, maka dapat ditentukan bahwa (x
. x
… x
, m) = 1.











Dari dua keadaan :
a
x
. x
… x
≡ x
. x
… x
(mod m) , dan







(x
. x
… x
, m) = 1



dapat ditentukan berdasarkan teorema 5.6 (a)
bahwa :
a
≡ 1 (mod m)

Kita dapat
menggunakan teorema Euler untuk mencari inversi modulo m. Jika a dan m adalah
relative prima, maka dapat ditentukan bahwa :
a
≡ 1 (mod m)

Dengan demikian :
a
= a. a
≡ 1 (mod
m)


Jadi a
adalah inversi
dari a modulo m.

Contoh 6.6
Carilah dua digit terakhir lambang bilangan
desimal dari 23

Soal ini dapat dijawab dengan menyatakan
maknanya dalam bentuk lain, yaitu sama dengan mencari x jika 23
≡ x (mod 100).
Kemudian bentuk 23
≡ x (mod 100)
dapat dipecah menjadi 23
≡ x (mod 4) dan
23
≡ x (mod 25).




(a) mencari
x dari 23
≡ x (mod 4).

23
≡ 3 (mod 4), maka 23
≡ 9 (mod 4) ≡ 1 (mod 4), sehingga 23
= (23
)




Dengan demikian 23
= (23
)
≡ 1
(mod 4), atau x ≡ 1 (mod 4)




(b) mencari x dari 23
≡ x (mod 25)

23
≡ -2(mod 25), maka 23
≡ 4(mod 25), 234
≡ 16(mod 25), 238 ≡ 6(mod 25),

2316
≡ 11(mod 25), 2332
≡ -4(mod 25), 2364 ≡ 16(mod
25), 23128 ≡ 6(mod 25), dan
23256
≡ 11(mod 25)
Dengan demikian 23500 = 23256.23128.2364.2332.2316.234
≡ 11.6.16.(-4).11.16 (mod 25)
≡
(-4).6.(-4).6 (mod 25) ≡ 576 (mod 25) ≡ 1,
(mod 25), yaitu
x ≡ 1 (mod 25)
Dari hasil (a) dan (b), yaitu x ≡ 1 (mod 4)
dan x ≡ 1 (mod 25), maka berdasarkan pada teorema 5.6 (b) , x ≡ 1 (mod [4,25])
x ≡ 1 (mod 100)
Jadi 23
≡ 1 (mod 100) ,
berarti dua digit terakhir lambang bilangan decimal dari 23
adalah 01.


Contoh 6.7
Tunjukkan
jika (n,7) = 1, n
N, maka 7 │ n7
– n

Jawab :
Karena (n,7) = 1, maka menurut teorema Euler, n
≡ 1 (mod 7).

Selanjutnya
, sehingga
diperoleh n6 ≡ 1 (mod 6) , dan sesuai dengan definisi 5.1, 7│ n6 – 1 , dan
akibatnya, sesuai dengan teorema 3.1, 7│n( n6 – 1) atau 7│n7
– 1

Contoh 6.8
Jika bulan
ini adalah bulan Mei, maka carilah 23943 bulan lagi adalah bulan apa
Jawab :
Permasalahan
ini dapat diganti dengan mencari x jika 23943 ≡ x (mod 12).
Karena (239,12) = 1, maka menurut teorema
Euler, 239
≡ 1 (mod 12).

Selanjutnya
, sehingga diperoleh 2394 ≡1 (mod 12).

23943
= (2394)10.2393 ≡ 1.2393 (mod 12) ≡
(-1)(-1)(-1) (mod 12) ≡ 11 (mod 12)
Jadi x = 11, dengan demikian 23943
bulan lagi adalah bulan April.
Contoh 6.9
Kongruensi
linier ax ≡ b (mod m) dapat diselesaikan dengan menggunakan teorema Euler sebagai
berikut :
ax ≡ b (mod m)
a
-1.ax ≡ a
-1 .b (mod m)


x ≡ a
-1 .b (mod m)

Penyelesian
7x ≡ 3 (mod 12) adalah x ≡ 7
.3 (mod 12) ≡ 74-1.3 (mod 12) ≡ 75.3
(mod 12) ≡ 21 (mod 12) ≡ 9 (mod 12).

Teorema 6.3
Teorema Kecil Fermat
Jika p
adalah suatu bilangan
prima dan p tidak membagi a, maka
ap-1 ≡ 1 (mod p)
Bukti :
Karena p
adalah suatu bilangan prima dan
p tidak
membagi a, maka (p,a) = 1 (jika (p,a)
1 yaitu p dan a tidak relative prima, maka p dan a mempunyai factor selain 1 dan p, bertentangan dengan
sifat p sebagai bilangan prima).

Selanjutnya, karena (p,a) = 1, maka menurut
teorema 6.2, a
≡ 1 (mod p). p adalah suatu bilangan prima, berarti
dari bilangan-bilangan bulat :

0, 1, 2, 3, … , p – 1
yang tidak relative prima dengan p hanya 0 ≡
p (mod p), sehingga :
{1, 2, 3, … , p – 1 }
merupakan
system residu tereduksi modulo dengan (p – 1) unsure, dengan demikian:

Karena
dan a
≡ 1 (mod p),
maka a
≡ 1 (mod p)



Contoh 6.10
Carilah suatu x jika 2250 ≡ x (mod
7) dan 0 ≤ x < 7
Jawab :
Karena 7 adalah bilangan prima, (2,7) = 1, dan
, maka :

2
≡ 1 (mod 7)

26 ≡ 1 (mod 7)
2250 = (26)41.24 ≡ 1.24
(mod 7) ≡ 16 (mod 7) ≡2 (mod 7)
Jadi : x = 2
Contoh 6.11
Carilah satu digit terakhir lambang bilangan
basis 10 dari:
(a) 2500
(b) 7175
Jawab :
Untuk mencari digit terakhir dari lambang
bilangan basis 10, permasalahan dapat dipandang sebagai mencari x jika y ≡ x
(mod 10). Karena 2.5 = 10 dan (2,5) = 1, maka y ≡ x (mod 10) dapat dinyatakan
sebagai : y ≡ x (mod 2) dan y ≡ x (mod 5)
(a) 2 ≡ 0 (mod 2), maka 2500 ≡ 0,
2, 4, 6, 8, … (mod 2)

2500 = (24)125 . 1 (mod 5) ≡ 1, 6, 11, 16, 21, … (mod 5)
Dengan demikian 2500 ≡ 6 (mod 2) dan 2500 ≡ 6 (mod
5), berarti
2500
≡ 6 (mod 10). Satu digit terakhir lambang bilangan basis 10 dari 2500 adalah 6.
(b) 7 ≡
1(mod 2), maka 7175 ≡ 1, 3,
5, … (mod 2)

7175
= (74)45.73 ≡
73 (mod 5) ≡ 2.2.2 (mod 5) ≡ 8 (mod 5) ≡ 3 (mod 5) ≡ 3, 8,
13, 18, … (mod 5). Dengan demikian 7175
≡ 3 (mod 2) dan 7175 ≡ 3 (mod 5), berarti
7175 ≡ 3 (mod 10. Satu digit terakhir lambing
bilangan basis 10 dari 7175 adalah 3.
Teorema 6.4
Jika (a,m) =
1, maka hubungan ax ≡ b (mod m) mempunyai selesaian x = a
-1 .b
+ tm

Bukti :
Dari hubungan
ax ≡ b (mod m) , ruas kiri dan kanan perlu dikalikan dengan suatu factor
sehingga koeffisien a menjadi 1. Pilihan factor adalah a
-1 sebab sesuai dengan teorema Euler, a
-1.a
= a
≡ 1 (mod m).



ax ≡ b (mod m)
a
-1 .a
x ≡ a
-1 .
b (mod m)


a
x ≡
a
-1 .
b (mod m)


x ≡ a
-1 .
b (mod m)

Karena tm ≡
0 (mod m) untuk setiap bilangan bulat t, maka :
x ≡ ≡ a
-1 .
b + tm (mod m)

Jadi x = a
-1 .b + tm
adalah selesaian ax ≡ b (mod m)

Teorema 6.5 Teorema Wilson
Jika p
adalah suatu bilangan prima, maka (p – 1)! ≡ -1 (mod p)
Bukti :
Untuk p = 2, kita dapat menentukan bahwa (p –
1)! = 1! = 1 ≡ -1 (mod 2), dengan demikian teorema benar untuk p = 2. Untuk p
> 2, berdasarkan teorema 6.3 dan teorema 6.4, jika ax ≡ 1 (mod p), dan (a,p) = 1, maka x ≡ a
-1 , a dan x disebut saling inverse modulo
p.

Dengan demikian, setiap bilangan a yang
memenuhi 1 ≤ a ≤ p – 1, tentu ada a yang memenuhi 1 ≤ a* ≤ p – 1, sehingga a.a* ≡ 1 (mod p).
Perhatikan
perkalian bilangan-bilangan:
2.3. … ,(p – 3)(p – 2)
yang dapat dipasang-pasangkan ke dalam (p –
3)/2 pasangan, masing-masing pasangan mempunyai hasil kali sama dengan 1 modulo
p. Hal ini dapat dilakukan karena masing-masing bilangan relative prima dengan
p, yaitu (a,p) = 1, sehingga masing-masing bilangan mempunyai inverse.
Akibatnya :
2.3. … ,(p – 3)(p – 2) ≡ 1 (mod
p)
sehingga :
(p – 1)! = 1.2.3. … .(p – 3)(p
– 2)(p – 1) ≡ 1.1.(p – 1) (mod p)
≡ p – 1 (mod p)
(p – 1)! ≡ – 1 (mod p)
Contoh 6.12
(7 – 1)! = 6! = 1.2.5.4.5.6 = 1.(2.4).(5.5).6
= 1.8.15.6 ≡ 1.1.1.6 (mod 7) ≡ – 1(mod 7)
(13 – 1)! = 12! = 1.2.5.4.5.6.7.8.9.10.11.12
= 1.(2.7).(5.9).(4.10).(5.8).(6.11).12
= 1.14.27.40.40.66.12 ≡ 1.1.1.1.1.1.12 (mod 13) ≡ – 1 (mod 13)
Teorema 6.6
Jika n
adalah suatu bilangan bulat positif sehingga (n – 1)! ≡ – 1 (mod n), maka n adalah suatu bilangan prima.
Buktikan !
Teorema 6.5
dan teorema 6.6 memberikan petunjuk kepada kita untuk menggunakan
teorema-teorema itu dalam pengujian keprimaan suatu bilangan.
Contoh 6.13
(15 – 1)! =
14! = 1.2.5.4.5.6.7.8.9.10.11.13.15.14 = 1.2.(15).4.6.7.8.9.10.11.13.15.14 ≡ 0
(mod 15)
(15 – 1)! =
14! tidak kongruen dengan – 1 (mod 15), maka 15 bukan suatu bilangan prima.
Tugas dan Latihan
Tugas
Carilah
suatu buku teori bilangan yang membahas tentang Metode (p – 1) Pollard. Jelaskan Metode Pollard itu untuk apa, dan
uraikan secara lengkap.
Berikan
paling sedikit satu contoh penggunaan Metode (p – 1) Pollard
Latihan
1.
Carilah satu
contoh system residu
tereduksi modulo 16 yang
mempunyai dua unsur negative.
2.
Jelaskan
mengapa S = {-9, -33, 37, 67} bukan merupakan system residu tereduksi modulo
10.
3.
Carilah satu
contoh system residu A yang lengkap modulo 12. Tambah setiap unsur dalam system residu dengan
sebarang bilangan kelipatan 12, sehingga
diperoleh himpunan B. Selidiki apakah B merupakan system residu lengkap
modulo 12.
4.
Carilah
sisanya jika 1135 dibagi 13.
5.
Jika hari
ini hari Rabu, maka carilah hari apa 97101 hari lagi.
6.
Carilah dua
digit terakhir lambang bilangan desimal dari 39125
7.
Carilah
suatu bilangan bulat positif terkecil x jika 61! ≡ x – 1 (mod 71)
8.
Carilah
suatu bilangan bulat positif terkecil x jika
7x ≡ 9 (mod 20)
Daftar
Kepustakaan
Niven, I., Zuckerman, H.S., & Montgomery,
H.L. (1995). An Introduction to The Theory of Numbers. New York : John Wiley
& Sons.
Redmond, D.
(1996). Number Theory. New York : Marcel Dekker.
Rosen, K.H. (1993). Elementary Number Theory and Its
Applications. Massachusetts:
Addison-Wesley.
Langganan:
Postingan (Atom)